Mawar Juni
Berselimut Kesunyian
Malam, Kusapa Purnama Juni yang Bijak,
Meski Sesaat Malam Itu, Takkan Pernah Kembali Tuk Dekapku
Lagi,
Sesaat Tersenyum Pilu
Padaku,
Tinggalkan Resah dalam
Pekat Kegelisahan yang Hitam,
Seketika Terik Sang Surya
Bangkitkan Sadarku,
Tuk Sambut Fajar yang Kan
Membakar Ranting-Ranting Kerinduan,
Dalam Jiwa yang Kian
Gersang,
Mencoba Tanamkan Seuntai
Harapan, Sepucuk Mawar Kan Tumbuh,
Dan Tumbuh Teguh Diantara
Hamparan Qadar yang Kian Hampa,
Hingga Sejuk Tetesan
Hujan Titiskan Pelangi yang Indah,
Di Atas Jiwa yang
Menghijau,
Berharap, Engkau Kan Jadi
Mawar Nan Abadi,
Warnai Taman Jiwa Nan
Tandus, Hingga Matahari Kan Padam.
Makassar, 22 Mei 2011
By E-One
0 komentar:
Posting Komentar